Showing posts with label unik. Show all posts
Showing posts with label unik. Show all posts

alasan kita harus bangga ama TEH BOTOL SOSRO

0

halo, sebelumnya. ane bukan apa"nya sosro loh, hanya konsumen kok agan" semua pasti tau kan ama produk di bawah ini


alasan kita harus bangga ama TEH BOTOL SOSRO

ya, teh botol juga merupakan salah satu produk indonesia yang mulai mendunia, gak mau kalah ama indomie

bahkan ane pernah baca, katanya teh dalam kemasan botol Sosro udah ampe diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam, n Amerika Serikat loh

nih kata om en.wiki tentang teh botol,

Quote:
Teh Botol

alasan kita harus bangga ama TEH BOTOL SOSRO

Teh botol is a popular Indonesian drink produced by the company Sosro. Teh botol literally means bottled tea in Indonesian. It is a sweetened jasmine tea and it is usually served cold. In addition, Sosro also sells the tea in the Tetra Pak packaging.

Quote:
History

The Sosro brand, a well-known tea brand in Indonesia, is taken from the Sosrodjojo family name, the owners of the company. They started the business of marketing jasmine tea based in Slawi, a small town in Central Java province, in 1940. The first brand was called Cap Botol (or the bottle sign).

In 1965 the Cap Botol jasmine tea was first introduced to Jakarta by promoting the product with the marketing name of cicip rasa (or today known marketing name of free samples). During the free tasting promotion, the jasmine tea was brewed on the spot, but the time required for brewing was too long for some of their more impatient customers. To overcome this problem, the promotion staff brewed the tea in the office before going to the promotion location and poured the ready-to-consume jasmine tea into big pots and pans. However, this technique did not solve the problem; the tea in large pots and pans spilled over on the way before they reached the location.

Another solution was found by placing the brewed jasmine tea in clean used glass bottles, which were normally used for packing soda, soy sauce and other products. It was successful and gave birth of the teh botol (or tea in a bottle) brand name in 1969. The official name was Teh Botol Sosro.

The first bottles were introduced in 1970. In 1972, they re-designed the bottles. In 1974, with the establishment of PT. Sinar Sosro (a company producing the Teh Botol Sosro) in Ujung Menteng (part of Bekasi at that time), they re-designed again the bottle which remains until today.
nih linknya. no tepu" http://en.wikipedia.org/wiki/Teh_botol

gimana gan? mantap kan? mungkin ini alasan ane suka ama motto, "apapun makanannya minumannya TEH BOTOL SOSRO" mari cintai kita produk indonesia!!! '

Kastil kastil terkeren di dunia

0

langsugn aja gan,,
Ini dia kastil kastil terkeren yang ada di dunia, enjoy gan

1. Hunyad Castle
Hunyad adalah benteng Gothic-Renaissance di Hunedoara, Rumania. Benteng ini merupakan peninggalan dari dinasti Hunyadi. Dibangun terutama dengan gaya Gothic, namun memiliki unsur-unsur arsitektur Renaissance. Wisatawan diberitahu bahwa itu adalah tempat di mana Vlad III dari Wallachia (umumnya dikenal sebagai Vlad Impaler) diadakan tahanan selama 7 tahun. Dan dianggap berhantu.




2. Castle Coca
Coca Castle dibangun pada abad ke-15. Dibangun oleh Alonso de Foncesa, Uskup Agung Seville. Itu terletak di Segovia, sebuah provinsi di Spanyol. Puri hanya dapat dikunjungi dengan tur.




3. Matsumoto Castle
Matsumoto-Castle alias Kastil Crow adalah bangga dan sukacita dari Jepang. Benteng ini luar biasa terletak di kota Matsumoto dan mudah dijangkau dari Tokyo dengan jalan atau rel. Ia selesai pada abad ke-16 dan sekarang dianggap sebagai Harta Nasional Jepang.




 4. Neuschwanstein Castle
Hal ini terletak di Bavaria, Jerman di atas desa Hohenschwangau. Istana ini ditugaskan oleh Ludwig II dari Bavaria untuk Richard Wagner di abad ke-19. Hal ini dimaksudkan sebagai tempat berlindung pribadi raja tertutup.

 


 5. Mont Saint-Michel Castle
Mont Saint-Michel alias Saint Michel Mountain adalah sebuah pulau batu di Normandia, Perancis. Ini benteng megah merupakan salah satu situs pertama untuk mendapatkan daftar Warisan Dunia UNESCO.



 6. Château de Beynac
Apakah sebuah puri di Perancis terletak di Beynac-et-Cazenac, itu adalah salah satu istana yang dibangun pada Abad Pertengahan. Hal ini nafas-mengambil tampilan di Sungai Dordogne. Ini adalah salah satu kastil paling dikenal dan paling terpelihara di wilayah ini. Puri dibangun dari abad ke-12 oleh baron dari Beynac dan dibeli pada tahun 1962 oleh Lucien Grosso yang telah memulihkan itu.

10 Satelit Tertua Milik Indonesia

0

10. Satelit Palapa D (2009)
 Satelit Palapa D (kode internasional = 2009-046A) adalah satelit komunikasi Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Indosat Tbk dan diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 pukul 16:28 WIB di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng) 3B. Satelit ini dibuat oleh Thales Alenia Space, Perancis, dan dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT yang akan selesai masa operasionalnya pada tahun 2011.

9. Indostar II / Cakrawarta II (2009)
 Indostar II atau Cakrawarta II adalah satelit yang diluncurkan oleh PT Media Citra Indostar (MCI) yang mengelola dan mengoperasionalisasi satelit Indovision. Satelit ini diluncurkan dengan menggunakan roket peluncur Proton Breeze milik Rusia dan lepas landas melalui Baikonur Cosmodome di Kazahkstan. Peluncuran satelit Indostar II ini telah berlangsung pada tanggal 16 Mei 2009.

8. Satelit LAPAN-TUBSAT (2007) Satelit Mikro Pertama di Indonesia.
  LAPAN-TUBSAT adalah sebuah satelit mikro yang dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan Universitas Teknik Berlin (Technische Universität Berlin; TU Berlin). Wahana ini dirancang berdasarkan satelit lain bernama DLR-TUBSAT, namun juga menyertakan sensor bintang yang baru. Satelit LAPAN-TUBSAT yang berbentuk kotak dengan berat 57 kilogram dan dimensi 45 x 45 x 27 sentimeter ini akan digunakan untuk melakukan pemantauan langsung situasi di Bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi, banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi di wilayah Indonesia, serta untuk misi komunikasi bergerak.

LAPAN-TUBSAT membawa sebuah kamera beresolusi tinggi dengan daya pisah 5 meter dan lebar sapuan 3,5 kilometer di permukaan Bumi pada ketinggian orbit 630 kilometer serta sebuah kamera resolusi rendah berdaya pisah 200 meter dan lebar sapuan 81 kilometer.

Manuver attitude ini dilakukan dengan menggunakan attitude control system yang terdiri atas 3 reaction wheel, 3 gyro, 2 sun sensor, 3 magnetic coil dan sebuah star sensor untuk navigasi satelit. Komponen-komponen inilah yang membedakannya dengan satelit mikro lain yang hanya mengandalkan sistem stabilisasi semi pasif gradien gravitasi dan magneto torquer, sehingga sensornya hanya mengarah vertikal ke bawah.

Sebagai satelit pengamatan, satelit ini dapat digunakan untuk melakukan pemantauan langsung kebakaran hutan, gunung meletus, tanah longsor dan kecelakaan kapal maupun pesawat. Tapi pengamatan banjir akan sulit dilakukan karena kamera tidak bisa menembus awan tebal yang biasanya menyertai kejadian banjir.

7. Satelit INASAT-1 (2006) Satelit Pertama buatan Indonesia
  INASAT-1 adalah Nano Hexagonal Satelit yang dibuat dan didesain sendiri oleh Indonesia untuk pertama kalinya. INASAT-1 merupakan satelit metodologi penginderaan untuk memotret cuaca buatan LAPAN.

Selain itu INASAT-1 adalah satelit Nano alias satelit yang menggunakan komponen elektronik berukuran kecil, dengan berat sekitar 10-15 kg. Satelit itu dirancang dengan misi untuk mengumpulkan data yang berhubungan erat dengan data lingkungan (berupa fluks magnet didefinisikan sebagai muatan ilmiah) maupun housekeeping yang digunakan untuk mempelajari dinamika gerak serta penampilan sistem satelit.

Adapun satelit itu dirancang bersama oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), khususnya Pusat Teknologi Elektronika (Pustek) Dirgantara. Berbekal nota kesepakatan antara LAPAN, Dirgantara Indonesia, serta dukungan dana dari Riset Unggulan Kemandirian Kedirgantaraan 2003, maka dimulailah rancangan satelit Nano dengan nama Inasat-1 (Indonesia Nano Satelit-1).

Dari segi dinamika gerak akan diketahui melalui pemasangan sensor gyrorate tiga sumbu, sehingga dalam perjalanannya akan diketahui bagaimana perilaku geraknya. Penelitian dinamika gerak ini menjadi hal yang menarik untuk satelit-satelit ukuran Nano yang terbang dengan ketinggian antara 600-800 km.

6. Satelit TELKOM-2 (2005)
  Telkom-2 adalah satelit yang diluncurkan Telkom ke angkasa untuk menggantikan satelit Palapa B4. Satelit ini dibawa ke angkasa dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou di Guyana Perancis pada tanggal 16 November 2005.

Telkom-2 memiliki umur operasi selama 15 tahun dan bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Sekitar 70 persen kapasitas transponder Telkom-2 akan disewakan kepada pihak luar.

Dari 30 persen kapasitas yang akan digunakan sendiri oleh Telkom, satelit buatan Orbital Sciences Corporation ini diharapkan akan mendukung sistem komunikasi transmisi backbone yang meliputi layanan telekomunikasi sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung internasional (SLI), internet, dan jaringan komunikasi untuk kepentingan militer.

Satelit ini akan beredar di orbit 118° BT dengan kapasitas 24 transponder C-band dan berbobot 1.975 kg. Daya jangkaunya mencapai seluruh ASEAN, India dan Guam.

5. Satelit Palapa C2 (1996)
  Satelit Palapa C2 adalah satelit komunikasi kedua dalam generasi Palapa C yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Palapa C2 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 15 Mei 1996 di Kourou, Guyana Perancis (Ko ELA-2), menggunakan roket Ariane-44L H10-3. Satelit ini beroperasi pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT di ketinggian 36.000 km di atas permukaan bumi. Operasional satelit ini berpindah tangan ke PT. Indosat Tbk. akibat penggabungan Satelindo dengan Indosat. Demi memberi tempat bagi Satelit Palapa D, rencananya orbit satelit ini dipindah ke 105,5° BT.

4. Satelit Palapa C1 (1996)
  Satelit Palapa C1 adalah satelit komunikasi pertama dalam generasi Palapa C yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Palapa C1 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1996 di Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral (LC-36B) AS, menggunakan roket Atlas 2AS. Satelit ini dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa B4 pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT dengan rentang operasi selama 7 tahun. Namun setelah terjadi kegagalan pengisian battery pada tanggal 24 November 1998 akhirnya Palapa C1 dinyatakan tidak layak beroperasi dan digantikan oleh Palapa C2.

3. Satelit Palapa B2P (1987)
Satelit Palapa B2P adalah satelit yang mengitari orbit geosynchronous dan bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi. Satelit ini terletak pada ketinggian 36.000km diatas khatulistiwa pada lokasi 113°BT dan dikendalikan oleh stasiun yang terletak di Bumi tepatnya di daerah Cibinong. Satelit Palapa merupakan satelit relay bagi stasiun bumi yang selanjutnya memancarkan kembali siaran ke televisi dengan transponder Palapa yang bekerja pada jarak 6 gigahertz dengan kekuatan pancar 10 watt.
 

2. Sateli Palapa A2 (1977)

    Palapa A2 adalah satelit komunikasi milik Indonesia dan dioperasikan oleh Perumtel. Palapa A2 diluncurkan pada tanggal 10 Maret 1977 dengan roket Delta 2914 dan beroperasi di orbit 77 BT sejak tanggal 11 Maret 1977 hingga bulan Januari 1988, 4 tahun melewati masa operasional yang direncanakan.

Program satelit Palapa A dimulai saat Pemerintah Indonesia memberikan 2 kontrak terpisah pada Boeing Satellite Systems (dahulu dikenal dengan Hughes Space and Communication Inc.) dari Amerika Serikat untuk menyediakan 2 satelit (Palapa A1 dan A2), sebuah stasiun kontrol utama untuk kedua satelit tersebut dan 9 stasiun bumi. Pembangunan 10 stasiun tersebut diselesaikan dalam waktu 17 bulan, salah satu yang tercepat bagi Boeing. Pada kontrak terpisah, dibangun total 30 stasiun bumi lainnya untuk dioperasikan oleh Perumtel. Nama Palapa sendiri dipilih oleh Presiden Suharto pada bulan Juli 1975. Satelit Palapa A2 dimaksudkan sebagai cadangan dan siap untuk dioperasikan apabila Palapa A1 mengalami kegagalan, atau jika permintaan pasar tidak dapat lagi diakomodasi oleh Palapa A1.

1. Satelit Palapa A1 (1976) Satelit pertama di Indonesia
  Palapa ialah nama bagi sejumlah satelit telekomunikasi geostasioner Indonesia. Nama ini diambil dari “Sumpah Palapa”, yang pernah dicetuskan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada tahun 1334.

Satelit pertama diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976 oleh roket Amerika Serikat dan dilepas di atas Samudera Hindia pada 83° BT. Satelit pertama dari 2 satelit itu bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg.

Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat, yang kesemuanya dari tipe Hughes HS-376. Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur. Awalnya bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-61-H, akhirnya diluncurkan sebagai Palapa B2P. Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh STS-51-A, diperbaharui dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.